THE 5-SECOND TRICK FOR AYAT ALKITAB TENTANG BERJUANG

The 5-Second Trick For ayat alkitab tentang berjuang

The 5-Second Trick For ayat alkitab tentang berjuang

Blog Article

Husein, yang saat itu berada di Madinah, tidak memberikan sumpah setia kepada Yazid karena kekhawatiran akan perilaku buruk Yazid

Ayat ini mengajarkan kita bahwa musuh kita bukanlah manusia, tetapi setan dan kekuatan jahat yang berada di sekitar kita.

adalah suatu hal yang wajib dan tidak boleh tidak, setiap orang percaya  membangun diri  sendiri diatas dari iman yang murni. Dengan jelas dikatakan bahwa kita harus membangun diri didalam iman, karena hal ini  adalah  sangat penting.  Dalam Roma 10 : 17 dikatakan

Aku telah mengakhiri pertandingan f  yang baik 1 , aku telah mencapai garis akhir g  dan aku telah memelihara iman.

Tentang mereka yg dimaksud  dalam hal ini kelihatan dari beberapa ciri yang disebutkan : pemecah belah, dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan duniawi,  dan hidup tanpa roh kudus (ayat 19).  ada beberapa pesan rohani bagi kita :

Aku telah berusaha dengan bersungguh-sungguh di dalam peperangan iman, aku telah menyempurnakan usahaku, aku telah memeliharakan iman;

Nama Hasan, yang secara harfiah berarti "yang baik" atau "yang indah", mencerminkan keistimewaan cucu laki laki nabi muhammad dan kebaikan hati yang dimiliki oleh Hasan bin Ali.

"Agar kita tidak berkecil hati. Meskipun diri lahiriah kita sedang merosot, namun diri batiniah kita sedang diperbaharui dari hari ke hari. Karena penderitaan yang ringan dan sesaat ini sedang mempersiapkan bagi kita kemuliaan yang kekal yang tidak dapat dibandingkan."

Dengan demikian, kita akan menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat mencapai tujuan hidup kita dengan baik.

Metafora dari Ibrani twelve:1 ini mendorong kita untuk menjalani hidup kita dengan ketekunan, dengan berfokus pada Yesus sebagai teladan dan sumber kekuatan kita. Ini berarti bertekun dalam iman dan perbuatan baik, meskipun ada rintangan, dengan mata kita tertuju pada pahala yang kekal.

Akhirnya, perjalanan Husein dan rombongannya berujung pada pertempuran yang sengit di Karbala, di mana dia dan pengikutnya yang setia akhirnya gugur sebagai syuhada pada tanggal 10 Muharram tahun 61 H.

"Aku mendengar dari Rasulullah observed bahwa seorang muslim, baik laki-laki maupun perempuan yang menerima suatu musibah lalu beberapa lama kemudian ia mengingat kembali musibah itu dan membaca inna lillahi wa inna ilaihi raajiun, maka ia akan memperoleh pahala yang sama dengan ketika ia ditimpa musibah tersebut."

Hal ini membuat pengikut Muawiyah merasa tidak puas dan Hasan dengan sukarela kemudian mundur dari jabatan khalifah. 

Hasan dan Husain tumbuh dalam lingkungan yang penuh cinta dan pengabdian kepada Islam. Mereka sering kali ditemani oleh kakek mereka, Nabi Muhammad observed dalam berbagai kesempatan. Kehadiran mereka mencerminkan kedekatan emosional dan spiritual yang kuat antara kakek dan cucu bersama Rasulullah.

Report this page